Mendung Di Siang Hari


Awan Hitam Memayung Belahan Hari
Saat Langkah Kaki Merasa Lelah Menapaki Jalan Sepi Sendiri
Mencoba Mengurai Mimpi Menjadi Nyata
Dalam Kesempatan Yang Masih Ada


Detik Waktu Terus Berjalan
Bergantinya Siang Dan Malam
Suka Dan Duka
Tangis Dan Tawa
Tergores Bagai Lukisan


Seribu Mimpi Berjuta Sepi
Hadir Bagai Teman Sejati
Di Antara Lelahnya Jiwa


Dalam Resah Dan Airmata
Kupersembahkan Kepadamu
Yang Terindah Dalam Hidupku


Meski Kurapuh Dalam Langkah
Kadang Tak Setia Kepadamu
Namun Cinta
Hanyalah Dirimu Yang Bertahta


Maafkanlah Hati Yang Tak Sempurna
Hanya Bisa Meminta Dan Menghiba


Kupasrahkan Semua Hidup Dan Matiku Hanya Padamu
Karna Engkaulah Pemilik Diriku Sebenarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar